![]() |
Seorang siswi dianiaya tiga siswa di SMP |
KomnasAnak.com, NASIONAL - Bullying kembali
terjadi. Kali ini,viral sebuah video di Instagram dan WhatsApp Group. Berisi tiga
siswa yang menganiaya seorang siswa di dalam kelas.
Dalam video berdurasi 28 detik yang diunggah oleh
@keluhkesahojol.id, tampak tiga siswa berseragam SMP melakukan tindakan bullying kepada seorang siswi yang
sedang duduk.
Ketiganya bergantian menendang, memukul dengan tangan,
bahkan memukul dengan gagang sapu. Sedangkan siswi yang dipukuli tetap diam
meringkuk dengan memegang perutnya. Sementara penganiaya terlihat sumringah
ketika siswi tersebut tak mampu berbuat apa-apa.
Melaui Tribunjateng, Wakapolres Purworejo, Kompol Andis
Arfan Tofani, telah mengkonfirmasi bila penganiayaan tersebut terjadi di SMP
Muhammadiyah Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Namun, Kompol Andis masih
enggan memberitahukan detail kasus.
“Ya (kejadian di SMP
Muhammadiyah Butuh Purworejo), tapi baru kita dalami. Itu saja infonya masih
terbatas dulu karena kami perlu konfirmasi-konfirmasi,” ujar Kompol Andis,
pada Rabu (12/2/2020)
Saat ditemui, Andis mengatakan jika pihaknya telah membentuk
tim khusus untuk mendalami kasus penganiayaan ini.
Kronologi
Penganiayaan
Kapolres Purworejo, AKBP Rizal Marito, mengatakan jika
penganiayaan terjadi pada Selasa, 11 Februari 2020, sekitar pukul 08.00 WIB.
Tiga siswa penganiaya tersebut berinisial TP (16), DF (15),
dan UHA (15). Ketiganya sekarang telah menyandang status tersangka. Sedangkan
siswi yang menjadi korban berinisial CA (16).
Kejadian berawal ketika CA mengerjakan tugas bersama teman-temannya,
termasuk tersangka UHA. Lalu TP dan DF, yang merupakan kakak kelas, masuk ke
dalam kelas membawa sapu. TP mendekati korban sambil mengatakan meminta uang Rp
2.000 kepada CA.
“Korban menjawab ‘ojo’
(jangan). Selanjutnya DF dan tersangka lain melakukan kekerasan. Ada yang
menggunakan tangan kosong, ada juga yang menggunakan gagang sapu, juga kaki,”
ujar Rizal.
Perekam penganiayaan tersebut adalah F, kakak kelas korban.
Tersangka TP sengaja meminta F untuk merekam tindakan tersebut.
Setelah menganiaya CA, TP mengambil paksa uang Rp 4.000 dan
mengancam korban agar tidak melaporkan aksi mereka.
Penyelidikan
Kejadian penganiayaan ini dilaporkan sore hari setelah
kejadian, oleh seorang perempuan. Identitas pelapor dirahasiakan dalam kasus
ini. Namun, menurut beberapa sumber, pelapor adalah ibu korban.
Jarak yang jauh antara kejadian penganiayaan dan pelaporan
disebabkan ibu korban yang berusaha memastikan kebenaran kejadian tersebut dari
pihak sekolah.
Ibu korban pertama kali tahu penganiayaan ini dari video
yang ditontonnya pukul 10.00 di tempat kerja. Setelahnya, ibu korban pulang
untuk memberitahu suaminya atau ayah CA.
Keduanya memutuskan untuk menanyakan kejadian tersebut ke
pihak sekolah. Baru kemudian melaporkannya ke pihak kepolisian.
Viralnya video tersebut bahkan sampai ke akun Instagram
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Ganjar menyatakan jika akunnya dipenuhi oleh video bullying. Ia pun telah berkoordinasi
dengan kepala sekolah dan bupati Purworejo tentang masalah ini.
“Kasek sudah saya
telepon dan dia sudah menanganinya, dmeikian juga pihak kepolisian sudah mendapat laporan. Pak Bupati juga sudah
saya telepon. Saya minta pengawas sekolah besok turun dan dari dinas P&K
Prov Jateng akan membantu,” jelas Ganjar dalam akun Instagramnya.
Tetapi Ganjar mengingatkan jika baik tersangka dan korban
adalah anak-anak, sehingga dibutuhkan konseling bersama orang tua mereka.
Penetapan Tersangka
Tiga siswa penganiaya kini resmi menyandang status
tersangka. Hal ini diungkapkan oleh AKBP Rizal pada pers rilis, Kamis, 13
Februari.
“Jadi kita sudah
melaksanakan dua kali gelar perkara, pertama untuk meningkatkan status dari
penyelidikan menjadi penyidikan. Kemudian gelar perkara kedua kita kemudian
meningkatkan status yang bersangkutan
menjadi tersangka,” jelas Rizal.
Atas perbuatan tersebut, para tersangka akan dijerat pasal
80 UU Perlindungan Anak dengan ancaman 3 tahun 6 bulan atau denda Rp 72 juta.
Kondisi Korban
Korban CA belakangan diketahui sebagai siswa disabilitas. Penganiayaan
yang terlihat di video bukan kali pertamanya di bully. CA sering bercerita tentang dirinya yang sering ditendang
dan disakiti oleh temannya. Tapi pihak keluarga baru benar-benar tahu kejadian
itu karena video viral.
Akibat penganiayaan tersebut, CA mengalami trauma. Dilansir dari
Tribun Jateng, ketika ditemui dirumah, CA hanya mampu menangis dipelukan budhenya.
Ganjar Pranowo menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan
Pemda Purworejo dan Kepala SMP Muhammadiyah Butuh. Ia meminta agar orang tua
mampu mendampingi korban untuk mengurangi trauma.
“Kita minta orang
tuanya tidak usah kerja dulu, buruh orang tuasnya. Kita bantu keuangannya, agar
ada trauma healing ke si anak, ternyata anaknya berkebutuhan khusus. Kita akan
rayu agar anaknya dapat sekolah yang sesuai,” ujar Ganjar.
(Editor: melina Nurul
Khofifah)
0 Komentar