![]() |
Laila Husna Irna Ramadhani |
KomnasAnak.com, NAISONAL - Jangan pernah melihat buku dari sampulnya. Agaknya ungkapan
tersebut cocok untuk menggambarkan Laila Husna Irna Ramadhani.
Seorang anak desa sederhana yang tak dinyana mampu menjuarai
Kompetisi Matematika Nalari Realistik (KMNR) ke-15 untuk babak penyisihan
wilayah Sragen.
Siswi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 9 Sragen asal Dukuh
Kayen, Desa Patihan, Sidoharjo ini mampu meraih prestasi membanggakan, meskipun
kerap dianggap sebagai anak desa.
Laila sukses membuat semua tercengang setelah menjadi juara
satu dalam KMNR ke-15 se-Indonesia, untuk babak penyisihan Sragen. Siswa kelas
1 A itu juga sukses membungkam cibiran yang selama ini sering diterimanya.
Orang tua Laila di perantauan turut gembira dengan prestasi
yang diraih anaknya. Diwawancarai oleh Joglosemarnews.com pada Jumat (28/2),
ibunda Laila mengaku bangga karena anaknya mampu mengalahkan cibiran yang
selama ini diterima.
“Alhamdulillah mas, anak kami berhasil juara satu dan
peringkat 1 KMNR 15 untuk wilayah Sragen. Anak yang mungkin selama ini
diremehkan dan dicibir itu kini bisa jadi juara di KMNR,” papar Herlina, ibunda
Laila.
Herlina mengaku senang bercampur haru atas keberhasilan
putrinya. Sebab meski hidup sederhana, putrinya mampu membuktikan bahwa bisa
berprestasi sekalipunn dari awal banyak yang memandang sebelah mata.
Ia mengatakan putrinya selama ini tinggal di rumah sedangkan
dirinya dan suami, merantau ke Makassar, Sulawesi Selatan.
“Saya merantau sama suami di Makassar. Berawal dari
kehidupan kami yang sederhana, anak saya sering curhat kalau diremehkan dan
dihina teman-temannya. Tiap dengar cerita dia dihina, hati saya sedih dan
nangis mas,” urai Herlina.
Meski kerap mendapat perlakuan tidak menyenangkan, Herlina
mengungkapkan bahwa Laila anak yang kuat. Ia masih mengingat begaimana putri
kecilnya itu berusaha membuktikan bahwa dirinya bisa berprestai meski dari
keluarga sederhana.
“anak saya selalu bilang ibu aku pasti bisa buk. Kita nggak
sejelek itu ya buk. Dia ingin membuktikan itu dan terus semangat berjuang. Alhamdulillah
akhirnya bisa. Sekolahnya di MIN 9 Sragen dan masuk di kelas 1 A,” imbuhnya.
Di akhir cerita, Herlina mengaku bisa berbangga karena
putrinya juga mendapat peringkat satu. Ia mengaku begitu terharu saat mendengar
putrinya mampu menjadi juara KMNR.
“Saya sebagai orang tua yang jauh di rantau tidak bisa
mendampinginya. Begitu besarnya perjuangannya untuk melewati hinaan itu. Mohon doanya
mudah-mudahan anak saya bisa lolos lagi ke tingkat nasional ya mas. Semoga pula
dapat doa dari teman-temannya,” pungkas Herlina.
(Editor: melina Nurul Khofifah)
0 Komentar