KomnasAnak.com, NASIONAL - Empat pekan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima 213 aduan siswa terkait tugas dari
sekolah. Banyak guru tidak memberikan pembelajaran dua arah, melainkan hanya
memberi tugas menyalin kepada siswa.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti
mengungkapkan bahwa tugas menyalin buku cetak adalah sia-sia.
“Ada siswa SD yang mendapat tugas menyalin 83 halaman buku
cetak sebagai bentuk penugasan dari gurunya. Padahal ya untuk apa?,” kata Retno
dalam konferensi video, Senin 13 Aprl 2020.
Dia juga menemukan siswa SD kelas 4 yang ditugaskan untuk
menulis bacaan sholat. Bebannya, mereka tak hanya menyalin tapi juga harus
menuliskannya dalam tiga bahasa.
“Mulai dari Bahasa Indonesianya, bahasa latinnya, dana
bahasa Arabnya, padahal semuanya ada di buku cetak,” ungkap dia.
Belum lagi ketika siswa meminta menjawab soal, siswa
tersebut juga diharuskan menulis kembali soalnya. Padahal soal sudah tertera
pada buku panduan maupun buku cetak mereka.
Di luar itu, kata Retno, masih banyak persoalan lainnya yang
harus diselesaikan. Mulai dari keterbatasan ekonomi uuntuk membeli kuota,
fasilitas pembelajaran, hingga kemampuan guru untuk memberi pembelajaran.
(Editor: Melina Nurul Khofifah)
0 Komentar