KomnasAnak.com, NASIONAL - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan
UNICEF menggelar evaluasi program Belajar dari Rumah. Evaluasi ini
diselenggarakan melalui survei menggunakan SMS dan formulir daring dan
dilakukan secara berkala selama tiga bulan.
“SMS kita sebar kepada sekitar 3000 responden guru
diprioritaskan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal. Bapak dan ibu guru
bisa mengsi survei melalui telepon seluler mereka. Tenang saja, tidak dikenakan
biaya alias mengisi survei ini gratis,” ujar Evy Mulyani, Kepala Biro Kerja
Sama dan Hubungan Masyarakat, Senin (20/4).
Kemendikbud juga menyebar formulir daring untuk mendapatkan
masukan atas pelaksanaan program Belajar dari Rumah. “Selain guru, survei
daring juga meminta masukan dari orang tua dan murid,” jelas Evy seperti
dikutip dari siaran pers Humas Kemdiknas.
Evy menambahkan bahwa masyarakat dapat menemukan jadwal
acara serta panduan program Belajar dari Rumah di laman kembikbud.go.id. “Setiap
minggunya kita bagikan jadwal acara dan panduan Belajar dari Rumah yang bisa
membantu para guru dan orang tua dalam membimbinng putra putrinya,” katanya.
Sementara itu, Kadisdik Kota Bogor mengatakan, tayangan
belajar melalui media televisi lebih meningkatkan komunikasi antara siswa
dengan guru sehingga monitoring dari kepala sekolah dan pengawas bisa berjalan
lebih baik. “Jadi kepala sekolahnya belajar, gurunya belajar, siswanya belajar,
jadi belajar barang-bareng,” ungkapnya.
Diskusi antara peserta didik dengan guru serta orang tua
berjalan lebih efektif. “Lebih baguslah. Jadi penyesuaiannya cepat sekali
dibanding dengan ketia awal-awal kita harus pembelajaran daring,” tutur
Fahrudin.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate, Ibrahim Muhammad
menyampaikan keaktifan peserta didik untuk belajar dari rumah semakin meningkat
setiap harinya. Setelah adanya program Belajar dari Rumah di TVRI, yang tadinya
terpantau hanya mencapai 20-22%, kini meningkat menjadi 48-60%.
“Di sini guru-guru tidak lagi bingung dalam menyiappkan
materi pembelajaran. Begitu juga dengan siswa, anak-anak lebih serius lagi
dalam belajar,” ungkap Ibrahim.
Sejalan dengan itu, Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan
(LPMP) Provinsi Bangka Belitung, Dadan Supriyatna, mengatakan tenaga pendidik
dan orang tua yang mendampingi anaknya belajar di rumah sangat antusias mengikuti
tayangan Belajar dari Rumah.
“Ada orang tua dan guru responnya sangat positif. Mereka menganjurkan
anak-anaknya mengikuti dan menyimaknya. Bahkan orang tua dan keluarga lainnya
turut juga menonton dan melihat bersama-sama,” ujar Dadan.
Menurut Dadan, ada masukan dari berbagai pihak yang
mengusulkan agar program Belajar dari Rumah melalui media televisi bisa
dilaksanakan tidak hanya pada saat pandemi COVID-19 saja.
“Program belajar dari rumah di TVRI sangat baik sekali untuk
terus dipertahankan dan dikembangkan karena sangat membantu peserta didik,
guru, dan orang tua dalam proses pembelajaran, dan terus ditingkatkan
kualitasnya sebagai salah satu alternate pembelajaran jarak jauh,” jelasnya.
(Editor: Melina Nurul Khofifah)
0 Komentar