![]() |
Kepala Dinas Kesehatan NTB, Nurhandini Eka Dewi memberi keterangann pers di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB, Rabu (27/5/2020) terkait perkembangan kasus Covid19 di NTB.(KOMPAS.com) |
KomnasAnak.com, NASIONAL - Nusa
Tenggara Barat (NTB) menjadi provinsi dengan jumlah anak positif COVID-19
terbanyak kedua secara nasional. Kepala Dinas Kesehatan NTB Dr Nurhandini Eka
Dewi mengungkapkan sebanyak 77 anak positif COVID-19. Sedangkan jumlah anak
yang meninggal ada tiga anak.
“Dari
jumlah positif COVID-19 di NTB, 77 orang diantaranya anak-anak. Didominasi bayi
dan balita, bahkan tiga diantaranya meninggal dunia,” ujar Dr Nurhandini saat
memberikan keterangan pers di Mataram, Rabu (27/5/2020), melansir Antara.
Dokter yang
akrab disapa Eka itu menambahkan kasus anak positif COVID-19 di NTB adalah
tertinggi kedua di Indonesia, setelah Provinsi Jawa Timur.
“Kenapa
kasus anak-anak meningkat, karena secara tubuh bayi dan balita secara imunita
belum sempurna, sehingga gampang tertular,” katanya.
Dia
mencontohkan kasus pasien balita asal Desa Jeirngo, Kabupaten Lombok Barat.
Balita tersebut diduga tertular COVID-19 akibat diajak ke pasar oleh orang
tuanya.
“Kedua
orang tuanya pas diperiksa negatif. Kuat dugaannya anaknya terkena saat dibawa
oleh orang tuanya sering ke pasar,” kata Eka.
Dia
menjelaskan cara terbaik menghindarkan anak dari paparan virus corona adalah
dengan tidak mengajaknya keluar rumah.
“Meski
anak-anak dilengkapi masker, seyogyanya tidak diajak ke luar rumah, apalagi
masih bayi. Maksimal anak-anak itu memakai masker hanya satu jam, lebih dari
itu tidak boleh. Kenapa tidak boleh berlama-lama pakai masker, karena napas
bayi pendek tidak seperti orang dewasa,” katanya.
Eka
menyatakan, meski kasus anak positif COVID-19 tertinggi kedua di Indonesia,
setelah Jatim, NTB menjadi model contoh nasional merujuk rekomendasi pemerintah
pusat melalui Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Dia menjelaskan semua anak
yang kontak dengan pneumonia masuk dalam pasien dalam pengawasan (PDP) sehingga
ditangani intensif oleh tenaga medis serta dirawat dalam ruang isolasi.
“Dengan
demikian, mereka akan ditangani secara medis dan perawarannya dilakukan di
ruang isolasi di semua fasilitas kesehatan di NTB,” ucap Eka.
Pihaknya
mengimbau masyarakat tetap patuh protokol COVID-19 dengan tidak keluar rumah,
memakai masker saat terpaksa keluar rumah, sering mencuci tangan, dan tetap
menjaga jarak aman.
“Selain
itu, diharapkan masyarakat tidak menganggap remeh COVID-19 maupun abai terhadap
anjuran pemerimtah. Hal ini tidak lain untuk mencegah lebih banyak lagi
masyarakat, termasuk didalamnya anak-anak terpapar COVID-19,” imbaunya.
(Editor: Melina Nurul Khofifah)
0 Komentar