KomnasAnak.com, NASIONAL - Kampanye untuk menghapuskan perkawinan anak di Indonesia terus
disuarakan oleh berbagai pihak. Salah satunya adalah Yayasan Plan Internasional
yang memproduksi film pendek Suara Kirana. Film yang dibintangi oleh Laras
Sardi, Jourdy Pranata, dan Dhea Seto.
“Kami ingin mendorong perubahan pola pikir remaja bahwa
pernikahan bukan satu-satunya jalan yang bisa diambil untuk bahagia,” kata Yes
I Do Project Manager, Budi Kurniawan, melansir dari Medcom.id, Minggu (10/5).
Karya produksi Plan Indonesia ini memberi pemahaman bahwa
pernikahan usia anak akan berdampak buruk bagi perempuan Indonesia karena akan
melanggengkan kemiskinan.
Indonesia adalah negara dengan angka perkawinan anak
tertinggi kedua di ASEAN dan tertinggi kedelapan di dunia. Pada tahun 2018, 1
dari 9 anak perempuan di Indonesia menikah sebelum 18 tahun. Bahkan data dari
BPJD (2019) menyebutkan sekitar 6.838 anak perempuan di Indonesia menikah
sebelum usia 15 tahun.
Pada 2019, Mahkamah Agung dan DPR menaikkan batas usia
minimum menjadi 19 tahun untuk laki-laki dan perempuan (UU no. 16 Tahun 2019 Tentang
Perubahan Atas UU no. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan). Pemerintah Indonesia
terus berupaya untuk menekan perkawinan usia anak menjadi 8,7 persen pada 2024.
Untuk itu, Plan Indonesia gencar mengkampanyekan gerakan
#StopPerkawinanAnak sejak 2017. Mereka juga telah menyalurkan advokasi hingga
tingkat pedesaan.
“Kami aktif dalam upaya advokasi hingga tingkat desa. Selain
itu, kami juga turut melibatkan kaum muda untuk menjadi pendidik sebaya dalam
kampanye pencegahan perkawinan usia anak,” papar Budi.
Budi menuturkan, Suara Kirana bercerita tentang dua remaja
Sekolah Menengah Atas, Anggi dan Indra, yang mencari temannya, Kirana, karena
tiba-tiba menghilang. Beberapa orang mengaitkan hilangnya Kirana dengan
sebab-sebab berbau mistis.
Pencarian Anggi dan Indra berlanjut hingga ke daerah
Sukabumi, Jawa Barat. Di sana, kedua sahabat ini kaget mendapati Kirana di
Pantai Cisolok, Sukabumi. Mereka menemukan Kirana dan cita-citanya yang hancur
akibat menikah saat masih belajar di bangku Sekolah Menangah Atas.
“Kami ingin supaya mereka punya keinginan untuk mengenyam
pendidikan tinggi,” ungkap Budi.
Selama penggarapannya, Plan Indonesia menggandeng Pasar
Malam Films dan diproduseri oleh Evi Cecilia dari Pasar Malam Films.
“Dalam proses produksi film ini, kami belajar banyak
mengenai isu perkawinan usia anak. Kami ingin remaja di seluruh Indonesia bisa
menikmati film ini dengan membawa pulang pesan bahwa perkawinan usia anak akan
merugikan mereka di masa depan,” kata Evi.
Evi berharap hadirnya film ini dapat menjadi pembuka diskusi
bagi remaja terkait isu perkawinan usia anak. “Misalnya soal keputusan menikah
di usia anak dan dampak buruk yang bisa menimpa kaum muda,” tandas dia.
Film pendek berdurasi 30 menit ini dapat ditonton di kanal
Youtube Plan Indonesia Official Channel mulai Sabtu, 9 Mei 2020.
Film Suara Kirana selengkapnya bisa disaksikan melalui link: https://www.youtube.com/watch?v=tD1JF7iqsjs
(Editor: Melina Nurul Khofifah)
0 Komentar