![]() |
Anak bermain dengan ibunya (Foto: Liputan6) |
KomnasAnak.com, NASIONAL - Adanya pembatasan aktivitas akibat pandemi COVID-19 memang
mengubah setiap bidang kehidupan, termasuk merubah pola interaksi anak dan
orang tua. Perubahan itu terjadi seiring dengan tingginya intensitas bertemu
antara anggota keluarga.
Psikolog klinis dan keluarga, Lilis Komariyah mengatakan interaksi
akan berubah ketika banyak orang tua bekerja dari rumah atau bahkan di-putus
hubungan kerja (PHK). Ia tak menampik rutinitas di rumah dapat membuat
kejenuhan.
“Lama-lama mungkin kalau bapak-bapak biasa keluar rumah,
sekarang harus di rumah saja jadi bosan,” ujar Lilis saat on air di Radio PRFM
107,5 News Channel, melansir prfmnews, Sabtu (16/5).
Terlebih lagi, orang
tua di saat bersamaan harus belerja sekaligus mengurus anak di rumah.
“Kalau kondisi liburan mungkin enak, tapi ini kondisi kerja
harus damping anak-anak, pasti ada pola ynag berubah,” ujarnya.
Untuk itu, dirinya menyebut orang tua harus lebih kreatif
agar interaksi dengan anak dapat terjaga dengan baik. Selain itu, pola lain
yang akan berubah adalah penggunaan teknologi karena tuntutan kondisi serba
daring.
“Kita harus banyak online, lebih kreatif lagi, gimana dengan
kondisi yang saat ini terpuruk, apa yang harus kita lakukan?,” kata Lilis.
Ia menambahkan, dengan lebih banyak waktu di rumah, orang
tua dapat lebih mengetahui potensi anaknya. Hal itu karena orang tua lebih
sering berinteraksi dengan anaknya.
Menurutnya, hal
penting lain adalah cara orang tua mengajarkan anaknya untuk terus beradaptasi
dengan lingkungan baru, yaitu pandemi COVID-19.
“Bagaimana mengajarkan anak-anak ini terus beradaptasi untuk
menjalani ini,” ujarnya.
Lilis pun mengajak orang tua untuk bangkit dan melawan
COVID-19 dengan mencari jalan keluar bersama dan terus menjaga hubungan dengan
anak-anaknya. Ia juga berpesan agar jangan sampai banyak mengeluh.
“Kita harus bergerak, bangkit, kita hadapi COVID-19 ini. Mungkin
dengan begini kita ada ide-ide baru. Hindari banyak mengeluh, karena ketika
kita banyak mengeluh pasti kita menyalahkan. Kuncinya bergerak positif,”
pungkasnya.
(Editor: Melina Nurul Khofifah)
0 Komentar