![]() |
Ilustrasi anak menari bersama ibu (Foto: parenting.orami) |
KomnasAnak.com, NASIONAL - Beragam kebijakan
baru telah dibuat dalam situasi pandemi COVID-19. Semua masyarakat dihimbau
menjaga jarak aman antar orang minimal 1 meter. Hingga pelaksanaan PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada daerah dengan penyebaran tidak
terkendali. Tujuannya untuk mengurangi kemungkinan penyebaran yang lebih masif.
Setiap
kegiatan masyarakat dialihkan ke dunia virtual. Anak-anak terpaksa bersekolah
di rumah. Dan orang tua harus bekerja sambil menemani kegiatan belajar anak. Pola
pengasuhan orangtua pun ikut berubah.
Karen Gross,
terapis anak dari Childrens Hospital of Los Angeles menyatakan psikologis anak-anak
yang tidak terbiasa berdiam diri di rumah dapat terganggu. Menybabkannya menjadi
bosan dan gelisah akibat dibatasi kegiatannya.
“Anak-anak
jadi gampang ngambek, sulit diatur. Atau jika masih kecil menjadi suka
menghambur-hamburkan barang atau berteriak-teriak,” ujar Karen Gross melansir Insider.
Oleh karena
itu, berikut beberapa tips untuk mencegah anak mengalami kebosanan selama pembatasan
sosial melansir dari The Conversation:
1.
Mengatur rutinitas baru anak menjadi rutinitas harian
Beberapa anak
bisa saja cemas saat mengalami perubahan drastis selama pandemi COVID-19. Karena
itu, menyusun rutinitas baru dapat membantunya beradaptasi dengan perubahan. Orang
tua dapat merencakan rutinitas harian menjadi beberapa aktivitas. Seperti mengatur
jadwal mengerjakan tugas sekolah, berolahraga, membantu pekerjaan rumah,
bermain, waktu bermain ponsel, serta mengaturnya agar sesuai dengan jadwal
kerja orang tua. Dengan mengatur jadwal yang disiplin, orang tua dapat
membiasakan anak-anak menempatkan antara hal yang dia butuhkan dan dia
inginkan.
2. Berolahraga
Meskipun kegiatan
di luar ruangan dibatasi, orang tua tetap bisa mengajak anak berolahraga di
dalam rumah atau halaman. Untuk menghindari tantrum anak, pastikan merancang aktivitas
fisik se kreatif mungkin. Platform video Youtube dapat digunakan sebagai salah
satu referensi mencari olahraga menyenangkan di rumah.
3. Membantu anak menjalin hubungan sosial
Adanya himbauan
tetap di rumah membuat anak kehilangan kesempatan bersosialisasi dengan teman
sebayanya. Oleh karena itu, orang tua harus memfasilitasi sosialisasi anak
menggunakan media ponsel sebagai ganti bertemu langsung. Anak dan orang tua
dapat bersama-sama memaksimalkan kegunaan ponsel. Serta dapat saling terbuka
mengenai perasaan, informasi yang beredar, juga mendorong anak menyortir berita
yang didapat.
4. Gunakan kesempatan pembatasan sosial untuk
mengembangkan hobi dan keterampilan baru
Jangan biarkan
banyaknya waktu luang anak hanya digunakan bermain ponsel. Orang tua harus
mencari aktivitas alternatif lain. Orang tua dapat berdiskusi dengan anak
mengenai keterampilan apa yang ingin mereka kuasai atau hobi baru apa yang
mereka inginkan. Orang tua juga bisa mengajak anak menjelajahi dunia virtual
seperti museum virtual, keliling dunia virtual, kebun binatang virtual di
internet.
(Editor: Melina Nurul Khofifah)
0 Komentar