KomnasAnak.com, NASIONL - Kekurangan gizi pada anak menjadi salah satu masalah bagi
Indonesia sebagai negara berkembang. Kondisi COVID-19 sekarang ini di duga akan
memperparah status gizi di Indonesia.Ilustrasi anak gizi buruk (Foto: Merdeka)
Dalam pemaparannya di Badan Nasional Penanggulangan Bencana
di Jakarta, Pakar nutrisi UNICEF Sri Sukotjo mengatakan pandemi COVID-19
berisiko menurunkan status gizi anak-anak Indonesia. Dia menyebut status gizi
anak Indonesia sendiri belum optimal sebelum adanya pandemi COVID-19.
“1 dari 3 anak Indonesia atau sekitar 7 juta balita
Indonesia mengalami stunting. Kemudian wasting sekitar 2 juta balita.. jadi
memang status gizi kita belum optimal,” ujar Sri Sukotjo.
Dia mengatakan adanya pandemi COVID-19 mungkin akan
menaikkan angka-angka tersebut.
“Misalnya karena posyandu beberapa waktu lalu, kita tahu,
tidak ada atau terjadi disrupsi. Ini sangat berisiko tinggi bagi anak-anak
balita tersebut menjadi keadaan gizinya menjadi turun, status gizinya menjadi
turun,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Sukotjo menambahkan
pentingnya pemenuhan nutrisi masyarakat di masa pandemi dengan memenuhi gizi
seimbang secara rutin.
“Jadi dalam satu piring makanan ada makanan pokok, kemudian
ada buah dan sayur ada juga lauknya sendiri,” ujarnya.
Saat berbicara soal makanan pokok, menurut Sri Sukotjo,
tidak harus nasi. Masyarakat dapat menggunakan singkong atau jagung untuk
memenuhi kebutuhan gizi dari makanan pokoknya.
0 Komentar